Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
DaerahNasionalProvinsi Gorontalo

Pengembangan Karya Seni WBP Pohuwato: Re-integrasi Masa Depan yang Lebih Cerah

×

Pengembangan Karya Seni WBP Pohuwato: Re-integrasi Masa Depan yang Lebih Cerah

Sebarkan artikel ini

WINNET.ID, PATILANGGIO POHUWATO Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pohuwato, yang terletak di ujung barat Provinsi Gorontalo, memiliki perhatian khusus terhadap pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Salah satu langkah konkret dalam memberdayakan kemandirian para warga binaan dilakukan melalui program kegiatan seni di Lapas tersebut.

Melalui program ini, para WBP diberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan seni kerajinan tangan dan lukisan, dengan menggunakan bahan dasar turunan kelapa dan pasir. Karya seni yang indah ini tidak hanya mencerminkan kekayaan budaya lokal, tetapi juga memiliki nilai estetika yang tinggi.

“Tujuan program ini adalah memberikan bekal bagi para warga binaan agar dapat sukses ketika kembali ke masyarakat setelah masa hukuman mereka berakhir.” buka Kepala Subseksi Kegiatan Kerja Lapas Pohuwato, Fery Utiarahman, dalam wawancara.

Menurut Ferry, pihaknya menyadari pentingnya memberdayakan para warga binaan dalam mengembangkan kemandirian WPB. Salah satu upaya yang diambil adalah menyelenggarakan program pelatihan seni kerajinan tangan dan lukisan. Dalam program ini, para WBP diajarkan teknik dasar melukis dengan pasir dan prinsip-prinsip estetika yang relevan.

“Mereka diberikan kebebasan berekspresi untuk mengekspresikan kreativitas melalui karya seni yang mereka hasilkan.” ungkap Ferry.

Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Pohuwato

Baca juga: Kalapas Buka Pelatihan Kemandirian Pertukangan Bagi Narapidana Lapas Pohuwato

“Hal ini tidak hanya membantu mengembangkan keterampilan seni para WBP, tetapi juga memberikan wadah untuk ekspresi diri yang positif.” sambungnya.

Seiring berjalannya waktu, karya-karya lukisan dari para warga binaan di Lapas Pohuwato semakin mendapatkan pengakuan dan apresiasi dari masyarakat luas. Beberapa lukisan bahkan telah meraih pengakuan tingkat nasional.

Prestasi ini memberikan semangat dan motivasi bagi para warga binaan untuk terus mengembangkan bakat seni mereka. Pengakuan dari masyarakat juga memberikan perasaan bangga dan percaya diri kepada para WBP, karena mereka dapat memberikan kontribusi positif meskipun berada dalam lingkungan lapas.

Baca juga: Kakanwil Kemenkumham Gorontalo Heni Susila Wardoyo Apresiasi Karya Warga Binaan Di Lapas Pohuwato

Lapas Kelas IIB Pohuwato
Program seni kerajinan tangan dan lukisan di Lapas Kelas IIB Pohuwato memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan kreativitas dan keterampilan.

Fery juga menekankan, bahwa pembinaan di dalam lapas memberikan kesempatan nyata bagi para warga binaan untuk mengembangkan bakat mereka dan mempersiapkan diri dalam menghadapi kehidupan baru setelah masa hukuman berakhir.

“Para WBP diberikan kesempatan untuk memperoleh keterampilan yang berguna untuk mencari pekerjaan dan menjadi anggota produktif dalam masyarakat setelah mereka bebas dari lembaga pemasyarakatan.” jelas dia.

Program pembinaan seni di Lapas Pohuwato membuktikan bahwa pengembangan diri melalui seni memiliki dampak positif bagi reintegrasi warga binaan ke dalam masyarakat.

Dengan mengasah keterampilan seni, para WBP dapat meningkatkan peluang untuk memiliki mata pencaharian yang baik setelah bebas dari hukuman. Selain itu, pengalaman dalam kegiatan seni juga membantu mereka membangun keterampilan sosial, mengelola emosi, dan meningkatkan rasa percaya diri.

“Semua ini menjadi bekal berharga dalam menjalani kehidupan yang lebih baik setelah masa hukuman berakhir.” tutup Ferry Utiarahman. (004/ilam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *