APTEG GORONTALO – WINNET.ID | Semakin meningkatnya penjualan handphone di dalam negeri, khususnya di Provinsi Gorontalo, tentu saja memberikan kesempatan yang lebih luas bagi pelaku usaha untuk menjalankan usaha dalam bidang penjualan handphone.
Dalam hal ini, biasanya para pelaku usaha penjualan handphone, selain melakukan usaha dalam jual-beli handphone juga menyediakan jasa reparasi atau servis handphone.
Antara jual-beli dan reparasi/servis sangatlah berkaitan. Sebab dalam jual-beli handphone, pembeli diberikan masa garansi untuk handphonenya jika mengalami kerusakan.
(ilustrasi) Reparasi Handphone
Dalam praktiknya, usaha reparasi handphone terkadang melakukan tindakan curang dalam menjalankan usahanya, sehingga menyebabkan kerugian terhadap konsumen.
Hal itu sering kita temui dalam beberapa kasus. Misalnya oknum pelaku yang sengaja mengganti atau menukar sparepart yang original dengan yang imitasi. Adapula yang melakukan perilaku nakal, dengan tidak melakukan pergantian sparepart baru, namun mengaku kepada konsumen melakukan hal tersebut.
Contoh-contoh diatas, merupakan masalah yang paling tidak, sering dikeluhkan masyarakat terhadap minimnya pengawasan atas tindakan-tindakan tersebut.
APTEG ADALAH SOLUSINYA
Kekhawatiran yang teruarai diatas, kini tidak harus menjadi ketakutan masyarakat Gorontalo lagi. Sebab, keluhan-keluhan tadi, kini dijawab langsung oleh APTEG Gorontalo.
APTEG merupakan jawaban atas keluhan-keluhan konsumen yang dirugikan atas tindakan curang dan im-moral oknum-oknum pelaku usaha reparasi handphone di Gorontalo yang tidak bertanggung jawab.
Mengapa demikian ?
Karena APTEG hadir untuk memberikan jaminan dan kenyamanan dalam pelayanan reparasi, tanpa takut kehilangan sparepart, manipulasi sparepart, manipulasi harga, dan berbagai tindakan curang yang merugikan konsumen.
Upaya itu dilakukan APTEG dengan cara merangkul para pengusaha reparasi handphone dan menaunginya dalam satu payung hukum, serta menerapkan aturan atau SOP terkait pelayanan dan servis terhadap konsumen.
“Jadi bisa dibilang, anggota-anggota APTEG, dalam dalam memberikan pelayanan, SOP-nya hampir bisa dibilang sama. Bahkan, penerapan hargapun, kami atur, dan diupayakan sama.” buka Humas APTEG, Rizki Aditya.
Logo Resmi APTEG
APTEG juga dihadirkan dalam rangka menjembatani pelaku usaha reparasi dengan konsumen, jika terjadi masalah usai dilakukan penanganan terhadap handphone konsumen.
“Jadi, semisal ada masalah yang terjadi pada handphone konsumen usai ditangani teknisi, konsumen silahkan adukan ke kami, dan akan kami tindak-lanjuti, hingga masalah selesai.” jelas Rizki.
Dalam fungsinya, APTEG juga memiliki tanggung jawab mengawasi setiap kegiatan pelayanan keanggotaannya, dalam menjalankan usaha, guna menghindari tindakan-tindakan curang yang merugikan konsumen maupun pelaku usaha.
“Jika ditemukan upaya-upaya yang merugikan kepada komsumen atau sebaliknya, maka kami melalui kuasa hukum, akan melakukan pengawalan hingga masalah terselesaikan. Bahkan tidak sungkan memberikan sanksi hukum terhadap oknum-oknum pelaku.” sambungnya.
Namun, hal ini jika konsumen menggunakan jasa reparasi yang berada dibawah naungan keanggotaan APTEG.
“Jika masalahnya diluar keanggotaan, kami hanya dapat melakukan pengawalan semampu kami saja. Karena, kekuatan hukum dan aturan yang kami buat, hanya kuat untuk keanggotaan. Tidak untuk yang berada diluar keanggotaan.” ujar Ketua APTEG, Muzakkir Muhammad.
Olehnya, demi kenyamanan, keamanan, dan garansi sparepart handphone anda terjaga, sangat dianjurkan untuk melakukan servis di konter-konter yang berlogo APTEG.
PROFIL APTEG
APTEG merupakan Asosiasi berkumpulnya para Pengusaha dan Teknisi Ponsel se-Provinsi Gorontalo, yang bersertifikasi Nasional. Sehingga keahlian anggota APTEG dalam me-reparasi handphone, tidak perlu diragukan lagi.
Sertifikat keanggotaan APTEG Gorontalo.
“Kami (APTEG) bukan sekedar organisasi kongko-kongko. Tapi kami merupakan organisasi legal dan berbadan hukum.” tegas Bendahara Umum APTEG, Erwin Djufri.
Saat ini, keanggotaan APTEG di Gorontalo lebih dari 120 anggota, yang tersebar diseluruh wilayah yang ada adi Provinsi Gorontalo.
Anggota APTEG, saat melaksanakan kegiatan buka bersama.
“70% anggota kami (APTEG), ada di Kota Gorontalo. Sisanya, tersebar di hampir wilayah Provinsi Gorontalo.” ungkap mantan Ketua APTEG, Putra Muhammad.
“Untuk mengenali konter anggota APTEG cukup mudah. Karena, setiap konter reparasi yang merupakan anggota APTEG, spanduk atau Billboard-nya berlogo APTEG.” sambungnya.
