Winnet.id-Gorontalo, 13 September 2024 — Sebuah insiden mengejutkan terjadi di SMK Negeri 1 Gorontalo yang melibatkan seorang pelajar dan 4 (empat) orang temannya. Salah satu siswa di sekolah tersebut diduga dalam keadaan mabuk hingga tidak sadarkan diri dan mengalami perlakuan kasar dari ke-empat temannya yang sama-sama mabuk. Peristiwa ini viral setelah beberapa potongan video kejadian tersebut tersebar di media social, yang kemudian menimbulkan keprihatinan di kalangan orang tua, pihak sekolah, dan masyarakat luas.
Kejadian tersebut terjadi pada Rabu sore, ketika sekolah sedang tidak dalam jam pelajaran. Menurut informasi awal yang diterima dari hasil musyawarah yang mempertemukan orang tua dari ke-lima siswa tersebut salah satu siswa, tampak tidak mampu berdiri dan dalam keadaan tidak sadar. Diduga, pelajar tersebut mengonsumsi minuman keras sebelum kejadian. Kejadian ini kemudian direkam oleh beberapa siswa dan tersebar melalui media sosial, memicu reaksi keras dari netizen.
Dalam video yang viral, tampak jelas bahwa pelajar yang tidak sadarkan diri tersebut terkapar ditanah didekat sebuah ruangan di sekolah. Beberapa pelajar lainnya terlihat mengelilinginya, sambil mengguyur air ke tubuh pelajar tersebut. Situasi semakin memprihatinkan ketika salah satu pelajar tampak memberikan benturan fisik dengan cara menendang dan memukul tubuh korban. Aksi ini dilakukan dalam suasana yang tampak seperti sebuah perundungan bagi mereka yang melihatnya dari kejauhan, tanpa mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan pelajar yang dalam keadaan mabuk tersebut, ke-empat temannya terus berusaha menyadarkan salah satu pelajar yang dalam kondisi tak mampu untuk bangun, karena khawatir akan ada pihak sekolah yang mengetahui aksi mereka.
Imbas dari potongan-potongan video yang tersebar di social media tersebut banyak netizen yang beropini bahwa ini merupakan aksi perundungan hingga menuding pihak Sekolah berusaha membela para terduga pelaku perundungan dengan membuat statemen bahwa itu bukan aksi pemukulan karena perundungan tapi untuk menyadarkan.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan SMK Negeri 1 Gorontalo,Zulkarnain, menyatakan bahwa pihak sekolah sangat terkejut dan prihatin dengan insiden ini. Dalam pernyataannya, Zulkarnain menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh pelajar-pelajar tersebut tidak dapat diterima dan pihak sekolah akan mengambil langkah tegas untuk menangani kasus ini.
“Ini adalah situasi yang sangat serius dan kami sangat menyesalkan terjadinya kejadian ini. Kami sudah mengidentifikasi para pelajar yang terlibat dan telah mempertemukan orang tua dari ke-lima siswa tersebut. Kami berkomitmen untuk memberikan sanksi yang sesuai dan memastikan kejadian serupa tidak terjadi di masa mendatang,” ujar Zulkarnain saat diwawancarai.
Menanggapi opini liar yang telah tersebar tentang pihak sekolah yang diduga berusaha menutupi kejadian tersebut, Zulkarnain mengatakan bahwa apa yang disampaikan adalah hasil dari musyawarah yang dilakukan pihak sekolah dan telah dibuatkan berita acara serta disaksikan leh kelima orang tua siswa tersebut.
“Kalimat saya yang mengatakan bahwa itu bukan aksi pemukulan karena perundungan adaah kalimat dari ke-empat rang tua yang diduga menjadi pelaku tindak kekerasan, bukan kalimat dari saya yang seolah menutupi kasus ini.” Ujar Zulkarnain
“Demi Allah, saya hanya menyampaikan apa yang menjadi hasil dari musyawarah yang mempertemukan kedua belah pihak” Sambungnya.
Pihak sekolah juga sudah berkoordinasi dengan orang tua pelajar dan pihak berwajib. Kasus ini sedang ditangani oleh pihak kepolisian, yang telah memanggil pelajar-pelajar yang terlibat untuk dimintai keterangan.
Sementara itu, orang tua siswa yang menjadi korban, mengungkapkan rasa kekecewaan dan kekhawatirannya. Ia menegaskan bahwa kejadian ini bukan hanya masalah individu, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan sehat.
Di tengah kekhawatiran ini, pihak sekolah juga berencana untuk melakukan sesi konseling dan pelatihan tentang bahaya alkohol serta kekerasan di sekolah. Zulkarnain mengungkapkan harapan agar langkah-langkah ini dapat mencegah kejadian serupa dan meningkatkan kesadaran siswa mengenai dampak dari perilaku mereka.
“Pendidikan dan pembinaan merupakan bagian penting dari tanggung jawab kami sebagai lembaga pendidikan. Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk memastikan bahwa semua siswa memahami konsekuensi dari tindakan mereka dan belajar untuk bertindak dengan tanggung jawab,” tambah Zulkarnain.
Kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap pelajar dan perlunya pendidikan karakter yang baik di lingkungan sekolah. Insiden ini juga menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada terhadap kemungkinan bahaya yang bisa terjadi di lingkungan pendidikan.
Dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak sekolah dan kepolisian, diharapkan situasi ini dapat segera teratasi dengan baik, dan SMK Negeri 1 Gorontalo dapat kembali fokus pada pendidikan dan pembinaan karakter siswa-siswinya.
-Bagus Putra