Winnet.id – Akurasi data penerima bantuan masyarakat miskin dari kementrian sosial di kota Gorontalo, hingga kini masih terus diperhadapkan dengan masalah yang sama.
Hal itu sebagaimana penilaian ketua Komisi A DPRD kota Gorontalo, Erman Latjengke, saat dimintai keterangan terkait jumlah penerima bantuan, yang tercatat dalam DTKS di kota Gorontalo.
“Tercatat, ada kurang lebih 106 ribu warga, yang terdaftar dalam DTKS. Dari angka itu, terdapat beberapa yang status ekonominya telah berubah, namun tetap menerima bantuan dari kementrian sosial,” ungkap Erman dalam wawancara. (16/01/23)
Menurutnya, problem data inilah yang sering menjadi jalan buntu dalam pelaksanaan pendistribusian bantuan, disetiap tahunnya.
“Ada warga yang sudah prasejahterah, menempati rumah yang layak, punya kendaraan roda dua bahkan roda empat, datanya masih terdaftar dalam DTKS,” jelasnya.
“Sementara terdapat pula warga yang kondisinya memprihatinkan, yang justru tidak tercover dalam bantuan ini.” tambah Erman.
Oleh sebab itu, menurut Erman, pihaknya terus menberikan dorongan pemerintah daerah, melakukan pembaharuan data, yang bertujuan untuk menghapus data-data masyarakat pra-sejahterah, yang masih terdata dalam DTKS.
Program pembaharuan ini menurut Erman, sejatinya dilakukan setiap tahun berjalan. Hanya saja, problem yang selalu dihadapi pemerintah hingga saat ini adalah, minimnya kesadaran masyarakat Pra-sejahtera.
“Masih banyak masyarakat pra-sejahterah yang mendaftar dalam DTKS ini. Padahal mereka sadar, mereka tidak layak lagi menerima bantuan, karena sudah berubah status ekonominya,” ucap Erman.
“Bahkan bila perlu, jika masih terdaftar dan menerima bantuan, mereka harus secara sadar, mereka menolaknya. Ini justru mereka tetap menerimanya.” tambahnya sambil tersenyum.
