WINNET.ID GORONTALO – Langkah besar dalam mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di tiga provinsi, yakni Provinsi Gorontalo, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Tengah, telah diwujudkan dengan beroperasinya penerbangan perintis yang membuka 9 rute wilayah.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo, Paris RA Jusuf, menyambut gembira kehadiran inisiatif yang telah lama dinantikan Masyarakat Gorontalo ini.
“Adanya penerbangan ini adalah hal yang sangat bagus karena telah kita tunggu-tunggu,” ungkap Paris Jusuf dalam wawancara, pada Minggu (18/02/2024).
Baca Juga: Keluhan UMKM Bidang Jasa, Meyke Camaru: Nanti Kita Bicarakan dengan Dinas Terkait!
Menurutnya, penerbangan perintis ini tidak hanya menjadi sarana transportasi, tetapi juga menjadi pendorong utama bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat.
“Khususnya, wilayah-wilayah di Provinsi Gorontalo akan merasakan manfaat besar dari adanya akses langsung ke provinsi tetangga,” ujarnya.
Penerbangan yang mendapat subsidi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tersebut mulai melayani 9 rute, dengan penerbangan pertama menuju kabupaten Pohuwato.
“Meskipun bandara perintis di Pohuwato belum diresmikan, namun sudah berfungsi,” ungkap Paris.
“Rute selanjutnya mencakup perjalanan ke Palu – Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara, sebelum kembali ke Gorontalo,” sambung Politisi Partai Golkar ini.
Baca Juga: Minim Reagen! Operasional Laboratorium Puskesmas Telaga Tidak Maksimal
Paris Jusuf menyampaikan apresiasi dari DPRD Provinsi Gorontalo kepada semua pihak yang terlibat dalam upaya mewujudkan penerbangan perintis ini.
“Mewakili DPRD, saya menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi atas mulai beroperasinya penerbangan subsidi angkutan udara perintis,” tandasnya.
Inisiatif ini diharapkan tidak hanya meningkatkan konektivitas antarprovinsi tetapi juga menggerakkan sektor ekonomi lokal.
Dengan adanya aksesibilitas yang lebih baik, diharapkan masyarakat dapat merasakan dampak positif melalui pertumbuhan ekonomi dan peningkatan mobilitas di wilayah-wilayah terpencil.
