Pelarangan mudik, atau penutupan jalur masuk provinsi oleh pemerintah menjadi tajuk hangat dilingkungan DPRD Provinsi Gorontalo.
Kebijakan tersebut mendapatkan perhatian khusus dari beberapa anggota DPRD Provinsi Gorontalo. Diantaranya Erwinsyah Ismail, sekretaris komisi 3 DPRD Provinsi Gorontalo.
Dengan tersebarnya informasi penutupan jalur masuk tersebut, seketika mendapatkan respon dari masyarakat. Khususnya ASN atau pekerja yang bekerja di daerah tetangga yang tak jauh dari batas wilayah Gorontalo.
“ Saya semalam mendapatkan inbox dari masyarakat yang berdomisili di Limboto, Isimu, Kwandang, dan Pohuwato atau Bualemo, yang bekerja sebagai ASN di bolaang mondow utara dan moutong / Parigi, yang megaku resah dengan kebijakan tersebut. Sebab mobilitas kerja mereka sifatnya pergi-pulang.” Ujar Erwin, dihadapan wartawan.
Erwin mengaku paham dengan apa yang menjadi keresahan masyarakat tersebut. Sehingga dirinya meminta kepada pemerintah Provinsi Gorontalo untuk membuat kebijakan khusus, yang diperuntukan bagi masyarakat yang bekerja di daerah tetangga, yang mobilitas kerjanya bersifat pergi-pulang.
“Saya meminta kepada Gubernur Gorontalo untuk membuat kebijakan yang bersifat preference, yang meng-khususkan bagi para ASN ataupun pekerja lain, yang bekerja di daerah tetangga yang tak jauh dari wilayah Gorontalo, yang mobilitas kerjanya pergi-pulang. Sebab menurut saya, mereka tidak tergolong sebagai warga yang mudik. Melainkan pulang kerja”, tambah Aleg muda dari fraksi Demokrat tersebut.
Erwin juga meminta Gubernur gorontalo, untuk segera mengeluarkan surat edaran untuk peng-khususan tersebut. Dirinya bahkan berencana, akan terjun langsung untuk meninjau pelaksanaan kegiatan pengawasan oleh pihak pengamanan di tiap-tiap perbatasan, bersama anggota komisi lainnya.
