banner 728x250

Reses Fikram di Siendeng: Jembatan Rusak, Truk Sampah dan Bantuan UMKM Jadi Keluhan Warga

banner 120x600
banner 468x60

Fikram A.Z Salilama Serap Banyak Aspirasi Warga Siendeng, dalam Kegiatan Reses Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, masa sidang ketiga Tahun 2022-2023.

banner 325x300

Gorontalo, 12 Juni 2023 – Anggota DPRD Provinsi Gorontalo, Fikram A.Z Salilama, melaksanakan kegiatan reses masa sidang ketiga tahun 2022-2023 di Kelurahan Siendeng, Kecamatan Hulonthalangi, Kota Gorontalo. Dalam kegiatan ini, Fikram A.Z Salilama ditemani putranya, Fachrudin F. Salilama, yang juga calon anggota Legislatif DPRD Kota Gorontalo.

Dalam reses tersebut, dimanfaatkan dengan sangat baik oleh masyarakat, untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada Politisi Partai Golkar tersebut.

Arfan Mauda, misalnya. Pria Paruh Baya itu mengeluhkan kondisi jembatan yang menghubungkan Kelurahan Siendeng dengan Kelurahan Donggala dan beberapa kelurahan lainnya, yang semakin rusak parah, sehingga sangat mempengaruhi aksesibilitas warga.

“Beberapa ruas jalan di kelurahan Siendeng juga rusak parah pak. Mohon ditindaklanjuti. Dan yang terakhir,  masyarakat kami disini masih banyak yang miskin dan jarang atau bahkan belum tersentuh pemerintah, mohon diperhatikan pak,” harap Arfan.

Demikian pula Marselina Malune. Dirinya juga tidak mau ketinggalan menyampaikan aspirasinya terkait sampah di lorong tempat tinggalnya.

Keterbatasan akses untuk membuang sampah menyebabkan kesulitan tersendiri bagi warga sekitar, terutama setelah lahan yang biasa digunakan warga sebagai tempat pembuangan dan pembakaran sampah,  terjual. Marselina berharap ada solusi yang dapat diakomodir oleh pemerintah daerah.

RESES

“Kendaraan sampah truk tidak bisa masuk ke dalam lorong kami. Sementara, jarak menuju jalan yang dilalui kendaraan truk sampah, cukup jauh dari pemukiman kami. Olehnya, kami memohon solusi dan bantuan untuk dapat ditindaklanjuti ke pemerintah daerah.” ucap Marselina.

Menanggapi aspirasi Arfan Mauda, Fikram A.Z Salilama menjelaskan, jika perbaikan jembatan dan jalan di Siendeng, merupakan tupoksi dan tanggung jawab pemerintah Kota Gorontalo.

“Dan kalau pemerintah Provinsi dipaksa atau memaksa untuk ikut campur tangan disitu, saya pastikan mereka akan masuk penjara. Karena memang sudah begitu regulasi dan aturannya. Tupoksi pemerintah Kota, tidak bisa diintervensi oleh pemerintah Provinsi. Resikonya besar,” jelas Fikram.

Namun, ia berjanji akan berkoordinasi dengan pemerintah Kota dan melibatkan Walikota Gorontalo, Marten Taha, dalam mencari solusi terbaik. Termasuk juga akan membicarakan masalah sampah dengan pemerintah kota. Sebab, sebagaimana jalan dan jembatan, persoalan aksesibilitas truk sampah, juga menjadi tupoksi pemda Kota Gorontalo.

“Namun, jika dimungkinkan, saya akan menyarankan pemerintah Provinsi untuk memberikan bantuan kepada pemerintah kelurahan, berupa kendaraan motor Viar, agar mudah diakses dijalur seperti lorong ini,” kata Fikram.

“Tapi ini masih akan saya konsultasikan dulu dengan anggota DPRD, apakah itu tidak menyalahi aturan atau tidak. Jika menyalahi aturan, kita akan coba cari solusi lain. Yang pasti saya akan perjuangkan ini,” sambungnya.

Sambil menunggu realisasi penyelesaian masalah sampah, Fikram berharap dan mengingatkan warga untuk tidak membuang sampah ke sungai, karena dapat berdampak negatif bagi seluruh masyarakat, termasuk dirinya dan keluarganya.

Reses

“Kalau bapak ibu buang sampah disungai, yang kena dampaknya bukan hanya warga Siendeng, tetapi juga warga Pabean, yang disitu ada saya dan kelurga. Oleh sebab itu, saya berharap bapak ibu tidak buang sampah di sungai,” harap Fikram.

Sementara menjawab pertanyaan tentang program bantuan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk bidang perbengkelan, Fikram menjelaskan, bahwa program bantuan UMKM dari pemerintah Provinsi, sejatinya sudah lama ada. Hanya saja gaung dan sosialisasinya dimasyarakat, yang belum meluas.

“Bantuannya sudah ada sejak lama. Seluruh UMKM dicover dalam program ini, termasuk perbengkelan. Nilainya, kurang lebih 2 juta untuk setiap UMKM. Tapi perlu diingat, pemerintah kasihnya bukan dalam bentuk uang cash, akan tetapi bahan dan alat yang dibutuhkan UMKM tersebut,” jelasnya.

Bahkan, diakui Fikram, proposal bantuan UMKM yang diajukan masyarakat kepadanya saat ini, berjumlah lebih dari 400. Namun karena keterbatasan anggaran, baru 120 proposal yang dapat diakomodirnya. Sisanya, Fikram berkomitmen memperjuangkannya melalui anggaran pokirnya, pada tahun anggaran baru.

Kegiatan reses Fikram A.Z Salilama di kelurahan Siendeng ini merupakan upaya konkret dalam mendengarkan aspirasi masyarakat, dan bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mencari solusi yang tepat.

Diharapkan, melalui reses ini, permasalahan yang menjadi keluhan masyarakat Siendeng selama ini, dapat teratasi, dan kesejahteraan masyarakat Siendeng meningkat. (004/ilam)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *