WINNET.ID Gorontalo – Komisi 1 DPRD Provinsi Gorontalo melakukan kunjungan ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Gorontalo, dalam rangka membahas hasil evaluasi terhadap kinerja KPU dan Bawaslu selama pelaksanaan Pemilu bulan Februari lalu. (28/03/24)
Dalam keterangan wawancara usai pertemuan, Ketua Komisi 1 DPRD Provinsi Gorontalo, Abdul Wahab Thalib, menjelaskan, dari komunikasi yang terbangun, diterima informasi bahwa masih ada beberapa persoalan kepemiluan yang memerlukan langkah penyelesaian di Mahkamah Konstitusi (MK), terutama terkait sengketa hasil perhitungan suara yang telah ditetapkan rekapitulasi suaranya oleh KPU pusat.
Baca juga: Tim Badan Anggaran DPRD Gorontalo Berkunjung ke Pusdatin Kemendagri: Konsultasi Aplikasi SIPD
“Tadi sudah dibacakan, ada beberapa gugatan dari partai-partai politik. Dan kita berharap, ini segera ada hasilnya, sehingga ini sudah bisa berlanjut,” terang AW. Thalib.
Lebih lanjut, AW Thalib juga menyampaikan beberapa harapannya kedepan terkait pelaksanaan pemilu di tahun-tahun mendatang. Diantaranya, Ia berharap KPU dapat lebih mempermudah masyarakat luas dalam mengakses C1.
“Kita berharap, akses ini tidak hanya dibatasi orang-perorang, partai, atau pihak yang diberikan akses untuk itu. Tetapi ini seharusnya diberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat yang memerlukan,” harap AW. Thalib.

“Jadi pada saat selesai pemilu sudah ada link-nya, dan link ini dapat diakses oleh masyarakat secara umum,” sambungnya.
Meski diakui AW. Thalib bahwa akses tersebut pada pelaksanaan sebelumnya dapat pula diakses oleh masyarakat, akan tetapi publikasi itu dinilainya, masih terlambat.
Baca juga: Kunjungi Dirjen Minerba, Tim Banggar DPRD Gorontalo Konsultasi perihal PNBP dan Royalti Perusahaan
“Hari ini memang sudah bisa diakses, tapi itu terlambat. Yang kita harapkan, hari ini pemilu, besoknya sudah siap. C1-nya sudah bisa diakses oleh masyarakat luas,” ujar Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.
Oleh karena itu, kedepan, ia berharap regulasi ini dapat diatur oleh KPU, sehingga kedepannya sudah bisa mengakomodir masalah tersebut, dan menjamin masyarakat sudah dapat mengakses C1 seluas-luasnya.
“Bukan hanya orang-perorang yang ikut dalam kontestasi pemilu, tetapi juga masyarakat luas,” tutup AW. Thalib, tegas.