banner 728x250

Rapat Forkopimda: Gorontalo Siap Hadapi Kemarau Panjang 2024

banner 120x600
banner 468x60

Winnet.id, Provinsi Gorontalo – DPRD Provinsi Gorontalo menyatakan komitmen penuh dalam mendukung upaya antisipasi terhadap bencana alam yang disebabkan oleh dampak kemarau panjang yang melanda Provinsi Gorontalo.

Kemarau yang diperkirakan akan berlangsung hingga Januari 2024 mendatang ini menjadi warning dan kewaspadaan terhadap ancaman, seperti kebakaran dan kekeringan.

Oleh karena itu pula, dalam rangka menghadapi risiko-risiko tersebut, Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (Forkopimda) menggelar rapat koordinasi di Rumah Dinas Gubernur Gorontalo pada Selasa (12/09/23).

“Rapat ini menyoroti berbagai aspek, termasuk cara mengantisipasi kekeringan, masalah ketahanan pangan, ketersediaan air, dan risiko kebakaran.” jelas Ketua DPRD Provinsi Gorontalo, Paris R.A. Jusuf, saat dimintai keterangan terkait rapat.

Dalam rapat tersebut, semua instansi yang terkait dengan penanggulangan risiko, menyampaikan berbagai solusi berdasarkan tugas dan fungsi masing-masing kepada Gubernur Gorontalo untuk ditindaklanjuti dan diimplementasikan.

Kemarau Panjang
Rapat Forkopimda Diperluas dal rangka membahas antisipasi resiko dampak kemarau panjang, di rumah dinas Gubernur Gorontalo.

Selain itu, rapat juga juga membahas secara intensif terkait pendistribusian dan mekanisme penanganan bencana alam yang disebabkan oleh kemarau, terjadi di Gorontalo.

“Langkah-langkah ini adalah bentuk positif dari Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam upaya antisipasi, dan kami di DPRD sangat menghargai semua langkah ini.” terang Politisi partai Golkar ini.

“Dalam berita baiknya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengindikasikan bahwa curah hujan mulai meningkat, dan perkiraan menunjukkan curah hujan yang lebih tinggi pada awal tahun 2024, khususnya bulan Januari,” lanjut dia.

Terkait dengan anggaran untuk penanganan dampak kemarau dan badai El-nino, Paris mengkonfirmasi bahwa anggaran tersebut telah tersedia di badan keuangan dan lembaga eksekutif. Anggaran ini dapat digunakan oleh lembaga-lembaga terkait dalam setiap kegiatan antisipasi.

“Jadi, jika ada langkah-langkah penanganan yang diperlukan oleh lembaga-lembaga terkait, mereka dapat mengambilnya dari anggaran yang telah kita sepakati dalam rapat Badan Anggaran,” tutup Paris. (004/ilam)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *