WINNET.ID – Komisi satu Bidang Hukum dan Pemerintahan DPRD Provinsi Gorontalo mengusulkan pembangunan rumah tahanan negara (Rutan) di Provinsi Gorontalo. Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan AW. Thalib, ketua komisi 1 DPRD, saat rombongannya mengunjungi kantor wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi Gorontalo, siang tadi. (25/03/2021)
Dalam pertemuan tersebut AW. Thalib meminta kanwil Kemenkumham memprogramkan pembangunan rutan di Provinsi Gorontalo. Menurut AW. Thalib, rutan di Gorontalo sangat dibutuhkan. Sebab hingga saat ini, para tahanan yang menunggu proses peradilan, hanya ditempatkan di polsek maupun polres untuk sementara. Dan hal tersebut menurutnya sangat beresiko.
“Pembangunan rutan ini, menurut kami sudah sangat mendesak. Karena saat ini, untuk menunggu peradilan dari kejaksaan, para tahanan hanya dititipkan kepada pihak kepolisian, baik itu polsek ataupun di polres. Dan ini sangat beresiko”, ulas AW. Thalib, di hadapan wartawan.
AW. Thalib bahkan menyebut, pembangunan rutan harus menjadi program prioritas kanwil kemenkumham.
“Entah mungkin lapas yang di kota diubah menjadi rutan, dan membangun lagi lapas di Bone Bolango, atau bagaimana teknisnya, pihak kanwil yang paling tahu. Intinya, rutan di Gorontalo sangat diperlukan”, Tambahnya.
Selain terkait rutan, dalam pertemuan tersebut AW. Thalib juga menyoroti terkait kapasitas lapas kelas 2A kota Gorontalo yang overload atau melebihi kapasitas. Dimana beradasarkan data, Lapas yang berlokasi di Donggala tersebut saat ini sudah menampung lebih dari 600 orang. Dua kali lipat dari kapasitas yang seharusnya.
“Ternyata bahwa kapasitas kita untuk LP yang ada di Kota Gorontalo sudah over capacity. Yang harusnya standarnya 300 orang. Saat ini sudah menampung lebih dari 600 orang”, Ujar AW. Thalib.
Selain kota Gorontalo, Pohuwato dan Bualemo seyogyanya juga memiliki lapas. Sehingga kedepan, kanwil Kemenkumham akan melakukan penyeimbangan kapasitas, dengan memindahkan sebagian warga binaan LP kota Gorontalo, ke LP Bualemo dan Pohuwato.
Perwarta : Aliem
Editor : dhedi