Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
DaerahDPRD Provinsi Gorontalo

Komisi 4 DPRD Provinsi Gorontalo Tinjau Kesiapan Penerapan 5 (Lima) Hari Sekolah, di SMAN 1 Limboto

102
×

Komisi 4 DPRD Provinsi Gorontalo Tinjau Kesiapan Penerapan 5 (Lima) Hari Sekolah, di SMAN 1 Limboto

Sebarkan artikel ini

WINNET.ID – Komisi 4 Tinjau Kesiapan Penerapan 5 Hari Waktu Sekolah, di SMA Negeri 1 Limboto.


Limboto, Kabupaten GorontaloKomisi 4 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Gorontalo melakukan kunjungan ke SMA Negeri 1 Limboto dalam rangka mengecek kesiapan guru, kepala sekolah dan orang tua, terhadap penerapan program 5 hari sekolah di Provinsi Gorontalo.

Dalam dialog yang berkembang bersama guru, kepala sekolah, siswa, dan orang tua siswa, terkonfirmasi bahwa seluruh pihak merasa senang dan menyambut baik penerapan program 5 hari sekolah ini.

Program 5 Hari Sekolah

“Para Guru, Kepala Sekolah, hingga Siswa senang dan sepakat dengan penerapan program ini. Sebab, dinilai memberikan manfaat yang signifikan bagi proses pembelajaran dan keseimbangan waktu siswa.” buka Ketua Komisi 4 DPRD Provinsi Gorontalo, Hamid Kuna, dalam wawancara.

Hamid mengungkapkan, dari peninjauan yang dilakukan Komisi 4, telah dipastikan bahwa seluruh elemen pendukung program 5 hari sekolah di SMA Negeri 1 Gorontalo, telah terpenuhi.

“Salah satu aspek yang menjadi perhatian adalah ketersediaan kantin bersih dan sehat untuk siswa. Kondisi ini dianggap penting untuk mendukung pola makan yang baik dan kesehatan siswa.” ujarnya.

Berkembang pula dalam dialog tersebut, keluhan dan aspirasi kepala sekolah SMAN 1 Limboto, yang diharapkan dapat menjadi perhatian Komisi 4. Diantaranya permohonan bantuan anggaran pembangunan perbaikan pagar sekolah, yang diakui pihak sekolah, sudah lapuk dan nyaris roboh.

Program 5 hari sekolah

Selain itu, diketahui pula bahwa SMAN 1 Limboto menghadapi kendala kurangnya ruang belajar (rumbel). Jumlah rombongan belajar (rombel) yang semula hanya 10 rombel telah meningkat menjadi 12 rombel. Hal ini menyebabkan kekurangan ruang kelas di sekolah tersebut.

Menyikapi hal ini, Komisi 4 akan mengambil langkah-langkah tindaklanjut, dengan memperjuangkan anggaran dana yang diperlukan untuk melakukan perbaikan dan pembangunan mobiler atau ruang belajar tambahan untuk siswa.

“Aspirasi dan kebutuhan yang disampaikan oleh kepala sekolah dan pihak terkait, akan kami tindaklanjuti secara serius melalui Komisi di DPRD. Kami akan berupaya menyediakan anggaran yang diperlukan untuk memperbaiki pagar sekolah yang rusak dan membangun mobiler sebagai ruang belajar tambahan.” pungkas Politisi Partai Hanura itu. (004/ilam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *