banner 728x250

Pendapatan Wisata Hiu Paus di Desa Botubarani Hanya 10%, DPRD Gorontalo Desak Pengelolaan Lebih Transparan

banner 120x600
banner 468x60

WINNET.ID – Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo melakukan kunjungan kerja ke Kantor Desa Botubarani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango, Rabu (4/6/2025). Kunjungan ini bertujuan memantau pelaksanaan sistem pemerintahan desa dan pengelolaan dana desa, khususnya pendapatan yang berasal dari sektor pariwisata di objek wisata Hiu Paus, ikon utama desa tersebut.

Dalam dialog bersama pemerintah desa, anggota Komisi I, Yeyen Sidiki, menemukan fakta mengejutkan bahwa Desa Botubarani hanya menerima sekitar 10 persen dari total pendapatan wisata Hiu Paus. Padahal, objek wisata ini dikenal luas dan menarik banyak wisatawan, bahkan dari luar daerah.

“Kami berdiskusi dengan pemerintah desa mengenai sumber pendapatan mereka, dan ternyata desa hanya mendapatkan 10% dari pendapatan wisata Hiu Paus. Ini sangat memprihatinkan, mengingat jumlah pengunjung yang sangat banyak,” ujar Yeyen Sidiki.

Temuan ini mendorong Komisi I DPRD Provinsi Gorontalo untuk memberikan perhatian serius terhadap ketimpangan pembagian pendapatan tersebut. Menurut Yeyen, pengelolaan wisata Hiu Paus harus diperkuat agar desa memiliki posisi yang lebih kuat dan pendapatan yang diperoleh dapat benar-benar meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Komisi I mendorong agar sektor wisata Hiu Paus dikelola secara profesional dan transparan. Pendapatan dari sektor ini harus menjadi aset strategis desa yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan warga,” tambahnya.

Kunjungan kerja ini dipimpin Ketua Komisi I, Fadli Poha, dan dihadiri Wakil Ketua Sitti Nurayin Sompie, Sekretaris Ekwan Ahmad, serta anggota lainnya yakni Fikram Salilama, Umar Karim, Wahyudin Moridu, Ramdan Liputo, dan Femmy Kristina Udoki.

Hasil evaluasi dari kunjungan kerja ini akan dijadikan rekomendasi oleh Komisi I untuk memperbaiki pengelolaan pariwisata di Desa Botubarani dan desa-desa lain di Gorontalo. Komisi berharap agar ketimpangan pembagian pendapatan wisata dapat segera diatasi dan kesejahteraan masyarakat meningkat secara signifikan.

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *