Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
DaerahNasional

Viral! Anggaran Fantastis Festival Kota Tua: Ini Penjelasan Aleg Kota Gorontalo

×

Viral! Anggaran Fantastis Festival Kota Tua: Ini Penjelasan Aleg Kota Gorontalo

Sebarkan artikel ini

Winnet.id, Kota Gorontalo – Wakil Ketua Komisi C, DPRD Kota Gorontalo, Ariston Tilameo, memberikan tanggapannya terkait isu pelaksanaan Festival Kota Tua yang akan menghabiskan anggaran sebesar Rp. 750 juta, di tengah krisis keuangan yang dihadapi pemerintah daerah Kota Gorontalo.

Kepada wartawan Ariston menjelaskan, bahwa anggaran kegiatan tersebut, saat ini, masih dalam proses perincian. Hal ini mengkonfirmasi bahwa, angka Rp. 750 juta yang beredar dimasyarakat, belum sepenuhnya benar.

“Anggaran itu masih dalam proses perincian dan penyusunan. “ ungkap Ariston, usai mengkonfirmasi masalah tersebut kepada pihak terkait, melalui sambungan telpon, yang disaksikan langsung oleh sejumlah awak media.

Selanjutnya, anggaran tersebut, kata Ariston, akan dialokasikan melalui berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Pariwisata, serta dinas lain yang terkait dengan kegiatan tersebut, serta sponsorship.

Festival Kota Tua
(Sumber: Google) Bangunan Tua di Gorontalo yang rencananya akan dilestarikan Pemda Kota Gorontalo.

Politisi PDI-Perjuangan ini juga sebelumnya mengaku tidak mengetahui anggaran untuk festival Kota Tua mencapai jumlah yang fantastis seperti yang beredar di masyarakat. sebabkan DPRD Kota Gorontalo sendiri belum menerima laporan rincian, maupun membahas secara intensif terkait anggaran untuk kegiatan tersebut.

Dari penjelasan yang diterimanya dari pihak yang ditelponnya itu, Ariston menjelaskan bahwa esensi dari pelaksanaan festival ini adalah dalam rangka menggerakkan dan mengembangkan ekonomi UMKM.

“Kegiatan ini direncanakan akan melibatkan UMKM sebagai mitra. Selain itu, festival ini juga bertujuan untuk memberikan stimulus kepada UMKM, di mana mereka dapat menjual produk mereka dan memperkenalkannya kepada pengunjung, sehingga festival ini menjadi ajang promosi produk-produk UMKM di Kota Gorontalo. ” ungkap Ariston.

Festival kota tua Gorontalo

Selain itu, festival ini juga sejalan dengan program pelestarian cagar budaya bersejarah di Kota Gorontalo yang sudah berjalan lama. Ia menjelaskan bahwa, setiap tahun pemerintah Kota Gorontalo sebelumnya rutin mengadakan kegiatan yang diberi nama festival Otanaha.

“Namun, pada tahun ini, festival tersebut tidak dilaksanakan, sehingga pemerintah berinisiatif  melaksanakan festival Kota Tua. Dimana tujuannya untuk edukasi tentang bangunan-bangunan tua yang masuk dalam cagar budaya, itu tidak bisa dirubah-rubah.” jelasnya.

Tendensi lain dilaksanakannya Festival Kota Tua, menurut penjelasan wakil ketua komisi pembangunan ini, adalah agar kota tua milik Kota Gorontalo, dapat masuk kedalam kategori Jaringan Kota Pustaka Indonesia (JKPI), sehingga memperoleh intervensi anggaran dari pemerintah pusat dalam pelestarian benda cagar budaya (BCB) peninggalan sejarah di Indonesia.

Meskipun memiliki niat dan tujuan yang positif, Ariston menilai, pelaksanaan festival Kota Tua ini tetap perlu dikaji kembali, terutama mengingat kondisi keuangan daerah Kota Gorontalo yang sedang mengalami kesulitan saat ini.

“Akan tetapi, dalam rangka menghadapi kondisi dan situasi saat ini, saya kira ini perlu dibicarakan lagi. Baik dari sisi esensialnya, manfaatnya, urgensinya, dan lain sebagainnya, ini harus dikaji kembali.” ujar dia. (004/ilam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *