WINNET.ID GORONTALO – Beredar video Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma marah-marah kepada salah satu koordinator penyalur bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Gorontalo.
Kemarahan Risma itu dipicu akibat ada data penerima bantuan yang dinilai tidak beres. Aksi Risma yang murka itu pun sempat terekam video amatir yang berdurasi sekitar 1 menit 18 detik.
Hingga akhirnya video ini beredar di sejumlah media sosial (medsos). Dalam sebuah video, Risma dengan pakaian batik mengamuk sembari menunjuk-nunjuk koordinator penyaluran bansos di Gorontalo. Bahkan, ia marah di hadapan Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim. Kemarahannya itu dipicu adanya perbedaan laporan antara Program Keluarga Harapan (PKH) setempat dengan data yang disampaikan pejabat Kemensos.
Data itu terkait dicoretnya Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) karena saldo rekeningnya 0 rupiah. Pejabat Kemensos yang hadir dalam rapat saat itu memaparkan bahwa pihak Kemensos tidak pernah mencoret data KPM PKH. Sontak Bu Risma kemudian memarahi petugas PKH Gorontalo yang kebetulan ikut dalam rapat.
“Jadi bukan kita coret, ya! Kamu tak tembak, ya, tak tembak kamu!” ujar Risma sambil berdiri dari kursinya, berjalan mendatangi petugas PKH. Dia lalu mengarahkan pulpennya ke dada petugas itu. Saat Risma mengucapkan ‘tak tembak kamu’, peserta rapat mengira Mensos sedang bercanda dan mereka sempat tertawa. Bahkan ada yang bercanda hingga meneriakan ‘dor’. Namun nada bicara Bu Risma yang semakin tinggi membuat seisi ruangan kemudian hening. “Data-data itu, yang sering kamu jadi fitnah! Itu saya yang kena, tahu enggak!” tuturnya.
Risma juga menegaskan, pihak Kemensos tidak pernah mencoret data KPM. DTKS dicoret, saya tidak pernah nyoret, semua daerah kita tambah, ngapain aku nyoret?!” ujar Mensos Risma.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo Husain UI membenarkan hal tersebut, menurutnya, kemarahan Risma dipicu lantaran ada salah satu penerima yang telah dihapus sebagai penerima bantuan. Setelah di cek oleh staf ahli menteri, ternyata orangnya masih ada.
“Nah, itulah yang membuat Mensos marah kepada koordinator daerah penyalur bansos. Sebab mereka itu diangkat oleh Mensos dan bermitra dengan Dinas Sosial Kabupaten Gorontalo,” pungkasnya.***