winNET GORONTALO – Soal video yang memperlihatkan Mentri sosial Tri Rismaharani geram kepada salah satu peserta rapat pemadanan data bantuan sosial yang viral di Group-Group WhatsApp dan mendapat Sindiran dari Gubernur Rusli Habibie menuai Kritik Keras dari PDI Perjuangan Kab. Bone Bolango.
Setelah marah – marahnya Ibu Mensos Risma, Beberapa hari ini kami memantau Facebook, Group WhatssApp, maupun berita online dan cetak, nampaknya sikap tegas Mentri Tri Rismaharani diGorontalo beberapa hari lalu menjadi viral dan seakan akan digiring ke tindakan tak berEtika.
“Bu Mentri Sosial sangat marah mendapati ada data penerima KPM yang terhapus dari base data, namun setelah beliau cek melalui staff ahli beliau yang membidangi data sosial ternyata penerimanya ada, bahkan bu Risma menyampaikan bahwa beliau tidak pernah menghapus data KPM dan justru menambah kuota KPM Daerah, itu substansi dari kejadian marah – marahnya ibu Risma,” kata Rahmat Kasadi selaku Sekretaris DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bone Bolango.
Ia mengungkapkan saat marah – marahnya Bu Mensos lebih menjadi bahan perbincangan Sampai – sampai Gubernur Gorontalo merespon cepat dan meminta Presiden Jokowi untuk melakukan evaluasi Mensos Risma. Terlebih Rusli mengclaim bawa Individu yang “disemprot” adalah bawahannya,
“sejak Kapan Koordinator PKH menjadi bawahan Pemprov Gorontalo sampai menyinggung masalah gaji, padahal Pendamping PKH diangkat oleh Mensos”. Jelasnya.
Kinerja PKH di Provinsi dan Kabupaten/Kota yang ada di Gorontalo sudah sangat luar biasa, dan acap kali data sosial Pendamping PKH justru lebih baik dari data KPM di Dinas Sosial karena melakukan pendataan dari rumah ke rumah masyarakat. Soal kekeliruan yang ditemukan oleh Ibu Mensos Risma, merupakan evaluasi kinerja dari Pendamping PKH yang nota benenya adalah tanggungjawab kementrian sosial.
“Ibu Mensos mengunjungi Daerah-Daerah dalam rangka perbaikan data KPM, agar data ini bukan hanya sekedar nama yang tercatat, melainkan Mensos ingin memastikan penerima bantuan melalui Bantuan Kemensos adalah rakyat yang benar – benar berhak menerima dan menghindari salah sasaran”,ulas Rahmad.
Rahmat yang merupakan staf Ahli Kris Wartabone menuturkan bahwa Soal naik pitamnya beliau yang menemukan adanya kekeliruan dalam kinerja individu Pendamping PKH diGorontalo, adalah bentuk ketegasan beliau agar para Pendamping PKH diseluruh Indonesia meminimalisir kekeliruan-kekeliruan dalam pendataan yang berujung pada penghilangan hak rakyat dalam menerima bantuan Pemerintah.
“Kami Jajaran PDI Perjuangan Bone Bolango Geram dengan sikap Rusli yang menyudutkan Mensos Risma dengan membangun Opini Lebih terhadap sikap tegas Mensos Risma, Namun soal temuan data bermasalah oleh Ibu Mensos, malah tidak disoroti. Kami mengingatkan kepada Rusli, Bagi Kami Pernyataan Rusli itu tidak hanya mendeskriditkan Mensos Risma, Rusli telah menyentuh kader – kader PDI Perjuangan Gorontalo secara tidak langsung.Rusli seharusnya Fokus terhadap data KPM Gorontalo, dan Jujur sajalah kalau Data KPM Gorontalo bermasalah, jangan mengalihkan temuan Bu Mensos dan bersembunyi dibalik kejadian Ibu Mensos Marah – Marah sehingga membuat rakyat menganggap sikap Bu Mensos Risma tidak baik, kemudian menyembunyikan kebenaran data KPM Gorontalo.
Terlebih Rusli dalam telewicaranya bersama salah satu televisi nasional seakan menjustifikasi Mensos Risma terlalu temperamental, bahkan terkesan mengangungkan dirinya telah menyampaikan kepada Presiden 2 tahun lalu tentang perbaikan data KPM ini, padahal Ibu mensos pada januari 2021 kemarin telah meminta Daerah untuk menyinkronkan data KPM dengan data Kependudukan dalam rangka memperbaiki sistim pendataan sosial kita, agar data di daerah dan diPusat memiliki kesamaan.Ingat, tingkat kemiskin Gorontalo berada pada Rangking 5 Nasional dan Kementrian Sosial akan membantu Gorontalo dengan 171.770 data KPM baik melalui Program PKH, BST maupun BNPT, sehingganya Rusli harusnya besyukur masyarakat gorontalo sejumlah 171.770.ini bisa terbantu melalui Kemensos.
Bagi PDI Perjuangan Bone Bolango Ibu Risma adalah cahaya perbaikan ditengah – tengah gaduhnya data – data sosial di Daerah, bahkan diseluruh Indonesia Beliau sudah terkenal dengan tidak main-main terhadap data sosial, bahkan beberapa waktu lalupun Bu Mensos juga marah – marah kepada bank-bank BUMN (himbara) ketika kunjungan ke Jember, Jawa Timur. Kalau Rusli bisa meminta Presiden Jokowi untuk mengevaluasi Kinerja Ibu Mensos Risma, Kami juga akan meminta kepada Presiden Jokowi untuk mengundang Rusli terkait data KPM Gorontalo yang menjadi temuan Ibu Risma. Agar kelihatan Siapa yang benar – benar serius mengurusi Rakyat dan siapa yang hanya bisa menyudutkan ketika didapati temuan” tutupnya. (Rilis)***
pewarta : Dhedi