Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
DPRD Provinsi Gorontalo

Ridwan Monoarfa: Stop Pencitraan, Fokus Bangun Sinergi untuk Kemajuan Gorontalo

×

Ridwan Monoarfa: Stop Pencitraan, Fokus Bangun Sinergi untuk Kemajuan Gorontalo

Sebarkan artikel ini

Winnet, Gorontalo – Wakil Ketua Sementara DPRD Provinsi Gorontalo, Ridwan Monoarfa, menyampaikan kritik tajam terhadap gaya kepemimpinan yang terlalu fokus pada pencitraan. Menurut Ridwan, pemerintah seharusnya lebih mengutamakan kerja nyata demi kesejahteraan rakyat daripada membangun citra yang berlebihan. Pernyataan ini disampaikan dalam TribunPodcast ANJANGSANA yang ditayangkan secara live di YouTube TribunGorontalo.com pada Jumat (18/10/2024) dengan tema Mengawal Arah Pembangunan Menuju 3 Dasawarsa Provinsi Gorontalo.

“Kalau saya, pemerintah itu jangan bangun-bangun pencitraan deh. Ngapain bangun pencitraan? Lihat kondisi rakyat, data BPS kok masih begini terus,” ungkap Ridwan.

Menurut Ridwan, meskipun para kepala daerah, termasuk bupati dan gubernur, sering menerima penghargaan, realitas di lapangan tidak sejalan dengan prestasi tersebut. Ia menekankan bahwa penghargaan tidak ada gunanya jika tidak diikuti dengan perubahan nyata dalam kesejahteraan rakyat.

“Mana ada bupati atau gubernur kita yang tidak punya penghargaan? Tapi kalau dilihat situasi rakyat, ya untuk apa?” tambahnya.

Ridwan juga menyoroti pentingnya sinergi antara eksekutif dan legislatif dalam pembangunan daerah. Menurutnya, legislatif seringkali dianggap hanya sebagai “ban stempel” atau pelengkap semata, tanpa diberi peran strategis untuk memaksimalkan pengaruhnya di tingkat pusat. Ia berharap para kepala daerah bisa lebih terbuka untuk bekerja sama dengan legislatif dalam melobi kebijakan di tingkat nasional yang dapat membawa dampak positif bagi Gorontalo.

“Kalau tampil dengan pencitraan, seolah-olah dianya yang hebat, legislatif hanya ban stempel, akhirnya legislatif tidak dioptimalkan. Padahal ini seperti sepeda, dua roda yang harus punya keseimbangan yang sama supaya jalan bagus,” ujarnya.

Ridwan juga menggarisbawahi pentingnya peran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam menangani isu-isu strategis seperti kemiskinan dan stunting. Ia mendorong agar OPD bekerja secara terkoordinasi dan terarah dalam menghadapi permasalahan jangka pendek maupun jangka panjang. Salah satu fokusnya adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja melalui pemanfaatan potensi daerah seperti pertanian dan pertambangan, terutama di wilayah Pohuwato yang memiliki lahan luas.

“Kita keroyok bareng-bareng, OPD-OPD juga jangan sendiri-sendiri. Mana yang fokus atasi kemiskinan jangka pendek, mana yang jangka panjang. Stunting itu enggak bisa tunggu-tunggu, harus diterobos saat itu,” jelas Ridwan.

Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya efisiensi anggaran dalam APBD. Ridwan menyebut bahwa terlalu banyak anggaran yang habis untuk kegiatan yang tidak menjadi tugas pokok, seperti perjalanan dinas, sehingga tidak berdampak langsung pada pembangunan daerah. Hal ini, menurutnya, telah mendapat perhatian serius dari Kementerian Dalam Negeri.

“APBD kita terlalu banyak makan hal-hal yang bukan tugas pokok. Ini kita harus mawas diri. Saya berharap gubernur yang terpilih nanti jangan berpikir seolah-olah punya wilayah sendiri, tapi menjadi jembatan antara daerah dan pusat,” tegas Ridwan.

Ridwan berjanji akan terus mengawasi jalannya koordinasi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Gorontalo, memastikan bahwa sinergi antara pemerintah daerah dan pusat berjalan dengan baik demi kepentingan masyarakat.

“Koordinasi itu harus dibangun betul. Di sini saya akan ngawasin itu. Benar gak ada koordinasi mereka? Kenapa Pak Bupati begini? Kenapa kabupaten begini? Itu yang harus dijawab,” tutup Ridwan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *