WINNET.ID GORONTALO – Yuriko Kamaru mempertanyakan pencapaian target Gubernur yang mencapai 90% lebih di dalam LKPJ Gubernur tahun 2020, yang diterima DPRD Provinsi beberapa waktu kemaren. Dirinya menilai angka 90 adalah angka yang sangat tinggi. Sehingga Yuriko mempertanyakan apakah angka tersebut, sesuai dengan fakta di lapangan atau hanya sekedar angka.
Yuriko juga mempertanyakan program pemerintah dalam upaya memberantas kemiskinan di Gorontalo sudah tepat sasaran. Sebab, menurut Yuriko, hingga saat ini Gorontalo masih menjadi daerah dengan penduduk termiskin ke 5 di Indonesia. Yuriko juga beranggapan, salah satu langkah pemerintah dengan membagi-bagikan sembako ke masyarakat bukan solusi yang terbaik. Selain melahirkan sifat malas terhadap masyarakat, memberi sembako juga membuat masyarakat memjadi tidak produktif. Sehingga membutuhkan pembaharuan.
” Seharusnya pemerintah melakukan sesuatu yang bisa membuat masyarakat lebih produktif. Misalnya diberi 1 juta, kemudian dikelolah masyarakat menjadi 2 juta. Itu jauh lebih efektif. Daripada hanya diberi sembako, ujung-ujungnya cuma berakhir di sepiteng “, ungkap Yuriko Kamaru.
” Kalau sifatnya kontinue atau berkelanjutan, seperti habis langsung distok lagi, saya rasa mungkin. Tapi ini, nanti pertiga bulan atau nanti momen tertentu baru di salurkan lagi sembako ke masyarakat. Beras 10 kilo emang tahan brapa lama ? “, Tambahnya.
Yuriko juga mempertanyakan angka 90% lebih, target program pemerintah yang dikatakan tercapai dalam LKPJ. Dirinya mempertanyakan apakah dalam angka tersebut, termasuk pembangunan ekonomi rakyat.
” Sekarang pertanyaannya, apakah dalam angka tersebut termasuk pembangunan insfrakstruktur yang mendukung perekonomian rakyat ? Misalnya pembangunan jalan desa untuk menyalurkan hasil pertanian. Itu kan bisa bantu petani meningkatkan kesejahteraannya “, Ujar Politikus Nasdem tersebut.
Pewarta Aliem.
Editor : Tim Redaksi