Winnet, Gorontalo – Komisi IV DPRD Provinsi Gorontalo mengadakan rapat kerja dengan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo untuk mengevaluasi realisasi program tahun anggaran 2024. Dalam rapat tersebut, Wakil Ketua Komisi IV, Hamzah Muslimin, menyoroti ketidaksesuaian antara peningkatan kasus HIV/AIDS di Gorontalo dengan penurunan anggaran penanganan.
Hamzah menyatakan bahwa meskipun kasus HIV/AIDS di Gorontalo terus meningkat, anggaran untuk penanganan malah turun dari Rp1 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp500 juta pada tahun 2024.
“Kasusnya naik, anggaran malah turun. Ini tidak sinkron,” ujarnya, seraya menekankan bahwa tanpa penanganan yang lebih baik, situasi dapat semakin memburuk.
Menurut data dari Dinas Kesehatan, hingga bulan September 2024, jumlah orang yang menjalani skrining HIV di seluruh Gorontalo mencapai 13.058 orang, dengan capaian tertinggi di Kabupaten Gorontalo (3.846 orang) dan Kota Gorontalo (3.219 orang). Namun, dari segi pengobatan, hanya 281 orang yang mendapatkan akses pengobatan HIV, dengan angka tertinggi juga berada di Kabupaten Gorontalo (127 orang) dan Kota Gorontalo (90 orang).
Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Afriyani Katili, menambahkan bahwa upaya pencegahan difokuskan pada kegiatan sosialisasi dan screening untuk mendeteksi kasus baru lebih dini.
“Kita aktif melakukan screening, mencari kasus baru supaya dapat segera diobati dan mencegah penyebaran lebih lanjut,” Ujar Afriyani.
Hamzah juga menekankan pentingnya peningkatan koordinasi antara Dinas Kesehatan dengan instansi lain, seperti Dinas Sosial, guna memastikan bahwa masyarakat mendapatkan edukasi yang memadai mengenai pencegahan dan penularan HIV/AIDS.
“Intinya, bagaimana caranya supaya kasus AIDS di Gorontalo bukan naik tapi turun,” tegasnya.
Selain isu HIV/AIDS, Hamzah juga menyoroti masalah lain, termasuk data BPJS Kesehatan yang mencatat sekitar 9.000 peserta dengan status tidak jelas. Ia berharap agar masalah ini segera diselesaikan sehingga layanan kesehatan dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
Komisi IV DPRD berharap evaluasi ini dapat menjadi acuan dalam perencanaan anggaran tahun mendatang agar lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga penanganan masalah kesehatan di Gorontalo dapat ditingkatkan.