Winnet, Gorontalo – Anggota DPRD, Manaf Abidin Hamzah, mengadakan reses pada tanggal 22 november 2024 di Kecamatan Tibawa, Dapil IV. Dalam pertemuan yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, Manaf menerima berbagai aspirasi, terutama yang berkaitan dengan masalah banjir yang kerap melanda wilayah tersebut dan upaya pemberdayaan perempuan.
Salah satu keluhan utama yang disampaikan warga adalah masalah banjir yang sering terjadi di Kecamatan Tibawa. Manaf menjelaskan bahwa penyebab utama banjir di wilayah tersebut adalah kondisi gorong-gorong yang sempit dan terendam, tepatnya di depan kantor camat.
“Gorong-gorong ini sudah sangat sempit dan posisinya berada di bawah permukaan jalan. Seharusnya, gorong-gorong tersebut diangkat dan diperlebar agar bisa menampung aliran air dengan baik. Itu adalah penyebab utama banjir di Kecamatan Tibawa,” ungkap Manaf.
Selain itu, Manaf juga mencatat bahwa saluran-saluran air di sekitar Bandara Tibawa juga memerlukan perhatian lebih. Ia menambahkan, masalah ini harus segera diatasi mengingat Kecamatan Tibawa merupakan pintu gerbang masuk ke Provinsi Gorontalo, dengan Bandara Tibawa sebagai salah satu titik vital.
“Ini harus segera ditangani, karena sangat memalukan apabila orang yang baru tiba di Gorontalo langsung disambut dengan banjir,” tegasnya.
Di sisi lain, Manaf juga membahas aspirasi positif terkait pemberdayaan perempuan di Kecamatan Tibawa. Menurutnya, kelompok-kelompok perempuan di wilayah tersebut telah menunjukkan kemajuan yang signifikan.
“Kelompok-kelompok perempuan di Tibawa tidak hanya sekedar kelompok taklim, namun sudah bertransformasi menjadi kelompok yang berperan aktif dalam pemberdayaan ekonomi dan sosial,” ujarnya.
Salah satu inisiatif yang mendapat perhatian khusus adalah program sekolah-sekolah ibu yang dilaksanakan untuk pemberdayaan perempuan. Program ini rutin dilaksanakan dengan materi mengenai pemberdayaan perempuan dan emansipasi.
“Kelompok perempuan ini sangat berperan dalam membantu pemerintah desa di berbagai kegiatan, dan mereka juga mulai bergerak dalam bidang ekonomi. Banyak di antara mereka yang memiliki usaha kecil, dan kami berharap dukungan untuk UMKM perempuan ini dapat ditingkatkan,” kata Manaf.
Manaf juga menyampaikan harapannya agar pemerintah provinsi lebih memperhatikan gerakan pemberdayaan perempuan di Gorontalo, karena menurutnya mereka adalah aset yang sangat berharga bagi pembangunan daerah.
“Perempuan adalah pekerja keras yang sangat luar biasa. Kami akan terus mendorong pemerintah provinsi untuk menambah anggaran bagi ekonomi kerakyatan yang melibatkan kelompok-kelompok perempuan ini,” tambah Manaf.
Menanggapi masalah banjir, Manaf memastikan bahwa aspirasi tersebut akan disampaikan dalam rapat-rapat anggaran yang akan datang.
“Kami akan terus mendorong agar masalah ini dapat dianggarkan dan ditangani oleh pemerintah provinsi, khususnya untuk memperbaiki infrastruktur yang ada,” pungkas Manaf.