Reses, DPRD Kota Gorontalo – Dalam upaya memaksimalkan tupoksi pengawasan dan fasilitasi aspirasi masyarakat, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Gorontalo daerah pilihan (dapil) Kota Barat-Dungingi, Jumat pagi, menggelar reses. Tim reses yang dipimpin oleh Arifin Miolo ini, melakukan kunjungan ke beberapa lokasi strategis di kota Gorontalo.
Kunjungan pertama tim reses dilakukan di Kantor Kelurahan Tomolobutao Selatan. Dalam kunjungan ini, tim reses berinteraksi dengan petugas kelurahan dan mendengarkan aspirasi mereka terkait kondisi kantor dan fasilitas yang ada. Salah satu permasalahan yang terungkap dalam kunjungan ini adalah minimnya ruangan yang memadai di kantor kelurahan tersebut.
“Petugas kelurahan mengeluhkan tentang kondisi ruangan yang hanya disekat dengan tripleks. Bahkan beberapa bagian tampak telah mengalami kerusakan yang terjadi akibat usia dan cuaca.” terang Arifin membuka wawancara.
Terlebih beberapa fasilitas pendukung lainnya, kata Arifin, juga telah mengalami kerusakan, sehingga kondisi tersebut menghambat pelayanan publik dan membutuhkan upaya rehabilitasi segera. Dalam hal ini, pembenahan infrastruktur kantor menjadi suatu prioritas untuk memastikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Kunjungan berikutnya dilakukan di Kantor Kelurahan Tomolobutao Induk. Tim reses yang terdiri dari beberapa anggota dewan, seperti Irwan Hunawa, Erman Latjengke, Herman Haluti, dan Masni Dubaili, mendengarkan aspirasi mengenai pembangunan gedung aula.
“Kelurahan Tomolobutao Induk berharap mendapatkan dukungan anggaran untuk membangun aula. Fasilitas ini sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan yang diadakan oleh kelurahan.” ucap Politisi Partai Persatuan Pembangunan itu.
Salah satu hal penting dalam reses ini adalah pemantauan perkembangan proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Dungingi. Sayangnya, dalam kunjungan ini, tim reses menemukan lokasi proyek justru terkunci rapat, dan tidak ada tanda-tanda aktivitas pembangunan.
Dalam keterangan yang diperoleh Arifin dari beberapa petugas proyek, yang tiba sesaat setelah tim reses tiba di lokasi, diperoleh informasi jika perkembangan Proyek pembangunan SPAM Dungingi menghadapi kendala. Bahkan, Tim reses menemukan fakta bahwa proyek ini telah terhenti sejak selama 4 bulan terakhir.
Arifin Miolo menjelaskan, kendala proyek ini terjadi karena beberapa bahan pembangunan masih dalam proses pengiriman dari luar daerah.
“Barang dan bahan tertentu tidak tersedia di daerah, sehingga pemesanan harus dilakukan dari luar daerah dan menunggu pengirimannya. Hal ini menjadi perhatian serius, mengingat batas pencairan anggaran dana peningkatan ekonomi nasional (PEN) akan berakhir pada 31 Desember 2023.” jelas Arifin.
Arifin Miolo menegaskan pentingnya menyelesaikan proyek ini tepat waktu agar tidak meninggalkan catatan buruk bagi pemerintah daerah kota Gorontalo.
“Diperlukan kerja keras dan kolaborasi untuk memastikan pembangunan infrastruktur berjalan lancar dan fasilitas publik ditingkatkan demi kesejahteraan masyarakat.” tutup Arifin Miolo. (004/ilam)