Menu

Mode Gelap
Viral! Seorang Wanita Ribut Dengan Pegawai Alfamart Sterilkan Lalu Lintas Saat Kunjungan Wapres RI, Satlantas Gorontalo Kota Lakukan Rekayasa Lalu Lintas Jelang Idul Fitri, Satlantas Polresta Gorontalo Kota Lakukan Pengaman Arus Lalu Lintas Diduga PLN Boroko Tipu dan Bodohi Sejumlah Masyarakat Kaidipang Pengiriman Sampel Batuan Oleh Pihak Bandara Djalaludin, Kabandara : Kami Menjalan Tugas Sesuai SOP

Daerah · 6 Sep 2022 22:01 WITA ·

Unras Penolakan Kenaikan Harga BBM Ricuh, Diduga Oknum Kepolisian Represif


 Unras Penolakan Kenaikan Harga BBM Ricuh, Diduga Oknum Kepolisian Represif Perbesar

Silahkan di Share Yach

WINNET.ID – Unjuk rasa penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh aliansi Merah Putih di Bundaran Hulondalo Indah (Hi) berujung ricuh. Selasa (06/09/2022).

 

Aksi yang digelar mulai pukul 14.30 WITA itu, diawali dengan penyampaian tuntutan terkait harga BBM yang naik oleh para ketua – ketua organisasi yang tergabung dalam aliansi Merah Putih.

 

Hingga, terjadi aksi saling dorong antara aparat kepolisian dengan massa aksi saat moderator aksi meminta massa aksi untuk maju tiga langkah menuju SPBU yang tidak jauh dari titik aksi tersebut.

Demo Gorontalo

Gambar saat pihak kepolisian mengamankan massa aksi

Dari aksi saling dorong tersebut, menyebabkan kericuhan antara pihak kepolisian dengan massa aksi dan menyebabkan 11 orang massa aksi terluka.

 

Menurut Fadel Imawan Hamzah Alim, selaku massa aksi yang sempat diamankan oleh pihak kepolisian, dirinya menjelaskan bahwa ke 11 massa aksi tersebut sempat ditangkap dan pihak kepolisian melakukan tindakan represif terhadap mereka.

 

“Jadi kami tadi sebelas orang sempat diamankan oleh beberapa oknum polisi di sebuah kantin dan mereka melakukan tindakan represif terhadap kami,” ujar Fadel saat diwawancarai oleh awak media.

Tidak hanya itu, beberapa massa aksi pun dilarikan ke Rumah Sakit akibat tindakan represif dari aparat kepolisian. Salah satunya adalah Zakaria selaku moderator aksi.

 

Setelahnya, Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Ardi Rahananto membenarkan bahwa memang ada oknum kepolisian yang mengambil tindakan represif terhadap massa aksi.

 

“untuk kejadian tadi, saya minta maaf atas tindakan polri yang tidak semestinya, tadi juga saya sudah memerintahkan kepada rekan saya untuk mengembalikan rekan – rekan massa aksi yang sempat diamankan,” ujar Kapolres Gorontalo Kota.

Saat Kapolres Gorontalo Kota, AKBP Ardi Rahananto melakukan diskusi dengan massa aksi usai ricuh

Kemudian kata AKBP Ardi Rahananto, untuk massa aksi yang luka – luka dirinya sebagai Kapolres akan bertanggung jawab akan hal tersebut.

 

“Nanti setelah ini silahkan didata berapa orang yang luka – luka akibat tindakan dari pihak kepolisian, saya selaku Kapolres akan bertanggung jawab kepada korban – korban,” tegas Kapolres Ardi Rahananto.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 324 kali

badge-check

Jurnalis

Baca Lainnya

Revitalisasi Regulasi Izin Usaha: Dunia Bisnis di Gorontalo Semakin Mudah

23 September 2023 - 19:33 WITA

Ranperda Perizinan Berusaha dalam Daerah: Permudah Izin Investasi dan Usaha di Gorontalo

23 September 2023 - 16:19 WITA

Puncak Konflik Pertambangan Pohuwato: Kantor Bupati Dibakar!

21 September 2023 - 17:08 WITA

Gorontalo Minim Guru PLB: Ranperda Disabilitas Jadi Solusi

20 September 2023 - 17:45 WITA

Fiskal Akan jadi Kendala: DPRD Tetap Dukung Penuh SDGs di Gorontalo

20 September 2023 - 13:59 WITA

Gerak Cepat,Sat Reskrim Polresta Gorontalo Kota Ungkap Identitas Pelaku dan Korban Penganiayaan yang Viral Di Medsos

19 September 2023 - 16:49 WITA

Trending di Daerah