Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
DaerahDPRD Provinsi GorontaloNasionalProvinsi GorontaloSeputar Parlemen

Petani Binaan KPH Wilayah 6 Gorontalo Produksi Gula Aren Berkualitas Ekspor: Solusi Ekonomi dan Lingkungan

×

Petani Binaan KPH Wilayah 6 Gorontalo Produksi Gula Aren Berkualitas Ekspor: Solusi Ekonomi dan Lingkungan

Sebarkan artikel ini

KPH 6, Kabupaten Gorontalo Komisi 2 DPRD Provinsi Gorontalo, melakukan kunjungan ke Kantor Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Wilayah 6 Kabupaten Gorontalo. (02/08/23)

Dalam pertemuan yang berlangsung, Komisi 2 membahas seputar program-program yang dicanangkan oleh KPH 6. Tak hanya itu, pembahasan seputar peran mendatang KPH turut menjadi fokus utama, dengan tujuan mengakselerasi tugas-tugas yang telah diamanahkan sesuai tupoksi.

Kehadiran KPH memiliki implikasi langsung pada masyarakat, termasuk kelompok perhutanan sosial dan entitas lainnya, sehingga hal ini menjadi bagian penting bagi Komisi 2, sebagai mitra Kerja KPH.

Dalam kunjungan itu, sorotan juga tertuju pada hasil produk petani binaan KPH 6, yaitu gula aren. Produk gula aren menjadi ciri khas yang lahir dari kolaborasi petani dengan KPH wilayah 6 Gorontalo.

Baca juga: Kunjungan Komisi 2 DPRD Provinsi Gorontalo, Tinjau Lahan Pengembangan Hutan di Bualemo

“Keistimewaan produk ini adalah kadar glukosanya yang rendah, menjadikannya solusi bagi mereka yang ingin menikmati gula dengan kalori serta glukosa yang minim, berpotensi mereduksi risiko diabetes.” terang Sekretaris Komisi 2, Warsito Sumawiyono, kepada wartawan usai kegiatan.

Bagian yang paling menarik perhatian komisi 2 dalam komunikasi bersama KPH tersebut adalah fakta jika Produk gula aren produksi petani binaan KPH ini telah melalui berbagai tahap dan memiliki kualitas yang siap untuk diekspor. Bahkan telah merambah pasar Belanda.

Namun sayangnya, diakui KPH, petani harus diperhadapkan dengan tantangan dalam pemasaran. Padahal, Kualitas gula aren produksi lokal Gorontalo ini, tidak kalah dengan hasil dari daerah lain.

“Oleh karena itu, menyikapi masalah ini, Kami akan berupaya untuk menggerakkan pemerintah dan entitas lainnya diwilayah Provinsi Gorontalo untuk mendukung produk-produk hasil karya para petani binaan KPH 6 Gorontalo.” tegas Warsito.

Gula Aren
(foto istimewa: Kokom Manoarfa/humas Protokol) Komisi 2 DPRD Provinsi Gorontalo mendukung produksi gula aren berkualitas tinggi dari petani binaan KPH 6 Gorontalo.

Menurut Potisi Golkar itu, transformasi penggunaan gula aren lokal ini, harus dimulai dari pemerintah sendiri, melibatkan berbagai elemen termasuk aparatur pemerintah, Aparatur Sipil Negara (ASN), dan pelaku usaha hingga ke masyarakat.

“Dengan menerapkan pemanfaatan produk lokal ini, kita tak hanya mendorong sirkulasi ekonomi namun juga memberikan dorongan kepada petani agar terus berproduksi.” ucap dia.

Pendekatan ini juga, kata Warsito, sejalan dengan upaya menerapkan aktifitas pertanian ramah lingkungan. Dimana lahan-lahan dengan kemiringan tertentu dimanfaatkan untuk tanaman kekayuan seperti aren atau sagu, bahan baku utama gula aren.

“Ini juga akan mendorong petani menghindari pertanian-pertanian musiman seperti menanam jagung dan segala macamnya di lahan dengan kemiringan tertentu.” jelas Warsito.

Baca juga: Bersama APTR, Aleg Komisi 2 Perjuangkan Hak Petani Tebu Tolangohula

“Tapi ini bukan berarti kita tidak boleh kita menanam jagung, hanya saja ini menjadi upaya kita untuk menghindarkan petani kita menggunakan pola pertanian yang tidak ramah lingkungan.” sambung dia.

Dukungan terhadap inisiatif ini menurut Warsito, turut mempromosikan pertanian yang ramah lingkungan, sekaligus menjawab isu tantangan lingkungan yang semakin kompleks.

Proses transformasi menuju produksi gula aren berkualitas tinggi dalam skala besar dan berkelanjutan, juga menurut dia, menjadi salah satu tonggak penting dalam perekonomian lokal dan keberlanjutan lingkungan.

Kunjungan komisi 2 ke kantor KPH semakin mempertegas komitmen DPRD dalam mendukung pengembangan pertanian yang berkelanjutan, berfokus pada produk-produk lokal berkualitas, dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat dan alam sekitar. (004/ilam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *