Orari, Provinsi Gorontalo – Rapat Kerja Daerah Organisasi Amatir Radio Indonesia (ORARI) wilayah Gorontalo telah berhasil digelar dengan sukses di kantor AD Center, Kota Gorontalo.
Kegiatan yang mengumpulkan anggota ORARI dari berbagai pelosok Gorontalo ini, adalah dalam rangka Rapat Kerja Daerah (Rakerda), menindaklanjuti hasil putusan yang disepakati dalam Musyawarah Daerah (Musda) beberapa waktu lalu. Adhan Dambea, tokoh sentral dalam acara tersebut, juga menyampaikan apresiasinya terhadap kelancaran pelaksanaan rapat kerja daerah ini.
Namun, kesuksesan rapat tersebut tidak lepas dari kontroversi akibat ketidakhadiran Ketua Orari lokal kota Gorontalo, Ekwan Ahmad. Meskipun mengaku sedikit kecewa, Adhan Dambea, sebagai Ketua Orari daerah Gorontalo, mengungkapkan, ketidak-keberadaan ketua Orari Kota Gorontalo tersebut, tidak berdampak signifikan terhadap kelancaran pelaksanaan rapat kerja daerah.
“Ketidakhadiran mereka tidak mempengaruhi jalannya rapat ini. Tidak mengurangi kesakralan pelaksanaan Rapat Kerja Daerah, hari ini,” ujar Adhan Dambea, dengan suara yang mengandung sentimen kekecewaan.
Menurut Adhan, jika alasan yang dikemukakan terkait ketidakhadiran ini adalah miss-informasi mengenai tanggal pelaksanaan acara, sebagaimana yang disampaikan beberapa anggota orari kota gorontalo yang datang terlambat, menurut dia, alasan tersebut terdengar sedikit terlalu berlebihan dan mengada-ada.
Baca juga:
Rapat Kerja Daerah ORARI Gorontalo: Penyusunan Program Pasca Musyawarah Daerah (Musda)
Adhan Minta PJ. Gubernur Pertahankan Eksistensi Program Pokir DPRD: Jangan Mau Dihasut Sekda Baru
“Kalau itu alasannya, itu lihat! ketua dan anggota Orari yang jauh dari ujung barat Gorontalo, ada Pohuwato, di ujung timur, ada Bone Bolango, diujung utara, ada Gorut, semuanya hadir dalam acara ini. Ironisnya, yang tidak hadir justru tuan rumah, kota Gorontalo.” tegas Adhan, geram.
Dengan nada tegas, Adhan menambahkan, mungkin alasan ketua Orari lokal kota Gorontalo mangkir dari undangan rakerda ini karena merasa sama-sama mencalonkan diri sebagai calon walikota, sehingga memandang dirinya sebagai saingan.
“Oleh karena itu, dia memilih untuk tidak hadir. Kalau itu alasannya, saya rasa dia salah tempat. Sebab, Orari adalah wadah silaturahmi, bukan arena politik. Oleh karena itu, masalah-masalah politik seharusnya tidak dicampuradukkan dengan tujuan utama organisasi ini.” ujar mantan Walikota tersebut.
Bahkan, dalam momen pembukaan rapat, Adhan Dambea tampak memberikan kritik keras kepada salah satu anggota Orari lokal kota Gorontalo yang datang terlambat. Kritik itu muncul karena anggota tersebut tiba setelah Adhan Dambea secara resmi membuka rakerda tersebut.
Meskipun dihiasi oleh kontroversi, rapat tersebut berjalan sukeses. Hal ini menegaskan bahwa Orari tetap mengutamakan tujuan silaturahmi dan membangun komunikasi yang kuat diantara anggotanya. (004/ilam)