Provinsi Gorontalo – Dalam upaya untuk memperkuat sinergi dalam mengendalikan inflasi dan mempercepat penyerapan anggaran, Provinsi Gorontalo menggelar rapat koordinasi dan evaluasi di mana berbagai stakeholder terkait terlibat aktif. Rapat ini menjadi tonggak penting dalam menjaga stabilitas ekonomi regional, mengingat tantangan yang dihadapi dalam menghadapi fluktuasi ekonomi global.
Dalam kegiatan ini, Kepala Perwakilan BI Gorontalo, Dian Nugraha dan Perwakilan Badan Pusat Statistik (BPS), Prasaja Arifiayanto, didaulat menjadi pembicara, untuk memprentasikan capaian pertumbuhan ekonomi Gorontalo tahun 2023.
Selain itu, beberapa tamu kehormatan turut hadir dalam kegiatan yang digelar di ballroom hotel Aston tersebut, diantaranya Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya, Walikota Gorontalo, Marten Taha, Wakil Bupati Pohuwato, Siharsi Igrisa, serta Ketua DPRD yang diwakili oleh Ketua Komisi 2, Venny Rosdiana Anwar.
Dalam rapat ini, berbagai data dan informasi penting terkait perekonomian di Gorontalo dikemukakan oleh para pembicara dan perwakilan. Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan fakta-fakta berdasarkan data terkini, yang menjadi pijakan dalam merumuskan langkah-langkah strategis ke depan.
Berdasarkan informasi dari BPS, pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo mengalami penurunan. Angka pertumbuhan Gorontalo saat ini mencapai hanya berada diangka 4%, menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 6%. Penurunan ini tentu menjadi perhatian serius, terutama dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang semakin kompleks.
Pertumbuhan ekonomi yang menurun tidak bisa dilepaskan dari beberapa faktor. Salah satunya adalah ketergantungan pendapatan ekonomi hanya bergantung pada beberapa sektor saja.
“Saat ini, hanya ekspor dan belanja kebutuhan rumah tangga, yang paling banyak memberikan sumbangsi terhadap ekonomi kita.” terang Ketua Komisi 2 DPRD, Venny Rosdiana Anwar, dalam wawancara usai kegiatan.
“Hal ini menunjukkan pentingnya diversifikasi ekonomi dan pengembangan sektor ekspor dalam menghadapi fluktuasi ekonomi.” sambung dia.
Baca juga:
Skandal Fidusia! Mandiri Tunas Finance Diadukan ke Komisi 2 DPRD Provinsi Gorontalo
Kunjungan Komisi 2 DPRD Provinsi Gorontalo, Tinjau Lahan Pengembangan Hutan di Bualemo
Selain pertumbuhan ekonomi, pengangguran di Gorontalo turut dibahas dalam dialog kali ini. Dimana terungkap bahwa, berdasarkan Data Februari 2023, menunjukkan angka pengangguran di Provinsi Gorontalo sebesar 3.04%. Angka ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 4%.
Meski tidak signifikan, penurunan angka pengangguran ini membawa Provinsi Gorontalo menduduki peringkat kedua sebagai daerah yang memiliki pengangguran paling sedikit di Indonesia, dibawah Sulawesi Barat yang berada diposisi pertama.
“Meskipun demikian, tetap perlu diupayakan langkah-langkah lebih lanjut untuk menekan angka pengangguran ini.” tegas Politisi Partai PDI-Perjuangan tersebut.
Venny juga menegaskan pentingnya langkah konkret untuk lebih menekan angka pengangguran dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Menurut Venny, rapat ini memberikan landasan kuat bagi pemerintah dan DPRD untuk merumuskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan ekonomi ke depan. Beberapa implikasi dan langkah yang mungkin diambil Pemerintah, kata Venny, meliputi:
- Disertifikasi
Pentingnya diversifikasi sektor ekonomi menjadi nyata dalam menghadapi fluktuasi ekonomi global. Pemerintah perlu mendorong pengembangan sektor ekspor yang lebih beragam, sehingga ketergantungan pada satu sektor dapat dikurangi.
- Pengembangan SDM
Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kunci dalam menghadapi perubahan ekonomi. Pelatihan dan pendidikan yang relevan perlu ditingkatkan untuk menghasilkan tenaga kerja yang siap bersaing dalam pasar global.
- Investasi Infrastruktur
Investasi dalam pembangunan infrastruktur akan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi. Infrastruktur yang baik akan memudahkan konektivitas dan distribusi barang, serta mendorong investasi asing.
- Kemitraan Industri
Pengembangan kemitraan antara pemerintah, industri, dan akademisi dapat mendorong inovasi dan pengembangan produk yang lebih baik. Kemitraan ini dapat menghasilkan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.
“Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan langkah-langkah strategis dapat diambil untuk mengendalikan inflasi dan mempercepat penyerapan anggaran.” harap Venny.
“Provinsi Gorontalo memiliki potensi besar untuk terus tumbuh dan berkembang, dengan tetap menjaga stabilitas ekonomi yang kuat.” tutup dia. (004/ilam)