, Provinsi Gorontalo – Pasar Sentral Gorontalo yang baru saja diresmikan beberapa waktu lalu kini tengah menjadi pusat perhatian. Bukan karena keindahannya, melainkan karena bau busuk yang berasal dari air kencing dan sampah hasil limbah pasar yang mengganggu aktivitas perdagangan.
Sejumlah titik di dalam gedung dipenuhi bau busuk akibat air seni yang berserakan di beberapa sudut lantai. Keadaan ini menciptakan ketidaknyamanan bagi pengunjung dan pedagang dalam beraktivitas.
Pertanyaan serius yang muncul adalah tentang pengelolaan dan perawatan gedung milik Pemda Kota Gorontalo, yang belum lama diresmikan tersebut.
Baca juga: Rancangan APBD 2024 Meningkat 3.13% | Beban Anggaran Daerah Tetap Berat, Ini Alasannya!
Menjawab keluhan masyarakat ini, Ketua Asosiasi Pasar Sentral Gorontalo, Ismail Alulu, mengungkapkan bahwa masalah ini muncul karena belum adanya regulasi yang mengatur pengawasan dan perawatan gedung secara menyeluruh.
Ismail menyatakan bahwa saat ini fokus pemerintah masih pada tataran pengaturan pedagang masuk ke dalam gedung, belum pada mekanisme perawatan dan pengawasan pasar.
“Itu akan diatur setelah pemindahan pedagang selesai.” terang Ismail Alulu, saat ditemui di Kantor DPRD Provinsi Gorontalo, Senin (20/11/23).
Menurut Ismail, Pemda baru berencana membentuk perusahaan daerah (PD) yang akan bertanggung jawab atas kebersihan, pengamanan, dan parkir.
“Kalau tidak jadi dibentuk PD-nya, maka hanya per-individu yang akan ditunjuk pemerintah sebagai petugas keamanan, petugas kebersihan, sampe ke petugas parkir,” ungkap Anggota Komisi 3 DPRD Provinsi Gorontalo itu.
Dalam situasi ini, masyarakat berharap Pemerintah Daerah segera mengambil tindakan untuk membentuk petugas-petugas profesional sesuai rencana. Hal ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah di gedung baru Pasar Sentral, sehingga memberikan rasa nyaman terhadap pengunjung pasar sentral. (003)