WINNET.ID – Dokter Muzammil Fikri Suadu menegaskan bahwa dirinya keluar dari Korps Alumni HMI, serta melepaskan jabatannya sebagai Ketum MP KAHMI Malaysia, Selasa (29/11/2022).
Hal ini merupakan buntut dari dengan pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) KAHMI ke-IX, di Kota Palu, yang telah selesai dan menghasilkan sembilan orang presidium majelis nasional periode 2022-2027.
Menurut dokter Fikri, dari komposisi kesembilan tokoh tersebut, semuanya berasal dari kalangan yang memiliki latar belakang sebagai politisi. Kalau pun tidak, minimal berasal dari kalangan yang mendapatkan full back up dari politisi atau partai politik.
Hal ini kata dia, tergambar dari efektifnya pergerakan struktur partai politik yang “dijadikan” instrumen untuk menekan dan mendulang suara.
“Namun bukan itu poinnya. Bagi saya, siapapun yang terpilih melalui pelaksanaan demokrasi dalam musyawarah KAHMI di Kota Palu tentu saja memiliki hak untuk itu. Setiap yang berkompetisi, siapapun dia, tentu memiliki hak yang sama untuk bisa dipilih dan terpilih sebagai Presidium Majelis Nasional KAHMI,” tutur dokter Fikri.
Menurutnya, KAHMI hari ini sudah bukanlah tempat yang ramah dan kompatibel dengan kalangan intelektual lagi. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa KAHMI dan kalangan intelektual adalah dua elemen yang sudah tidak lagi saling bersenyawa.
Kalangan intelektual yang berdiri di atas prinsip kesederhanaan, kejujuran, ketulusan, keterbukaan, independensi, moral, dan integritas telah sepenuhnya tergerus dan tereliminasi dari pusat gerakan KAHMI.
“Hal ini dapat dilihat dari komposisi struktural KAHMI secara nasional. Kalangan intelektual dikalahkan oleh para politisi dan pedagang (pengusaha),” tegas dokter Fikri.
Atas dasar itu, dirinya yang telah memilih gerakan intelektual sebagai basis, medan, dan jalan perjuangan akhirnya berkesimpulan bahwa KAHMI bukanlah tempat yang pas, dan cocok, serta tepat, bagi orang-orang seperti dirinya.
“Ringkasnya, saya menyatakan berhenti, dan keluar dari Korps Alumni HMI secara permanen alias selamanya. Biarlah saya menjadi alumni HMI saja, yang tidak dilabeli dengan atribut institusional KAHMI. Saya bukan lagi KAHMI, akan tetapi saya tetaplah alumni HMI. Seorang alumni HMI tidak harus menjadi bagian dari KAHMI,” ungkapnya.
Untuk itu, secara jelas pula dokter Fikri Suadu menyatakan bahwa tidak lagi menjadi bagian dari KAHMI. Termasuk untuk tidak lagi dikait-kaitkan dengan posisinya sebagai Ketua Umum MP KAHMI Malaysia.
“Saya berhenti dan keluar dari KAHMI, termasuk dari MP KAHMI Malaysia, Biarlah saya menjadi alumni HMI saja,” tandas akademisi tulen itu.
(Setiawan Adi Setyo)