WINNET.ID – Puluhan warga dan perwakilan tokoh masyarakat Kabupaten Bone Bolango, meminta Aparat Penegak Hukum (APH) agar memberikan perhatian khusus terkait persoalan dugaan korupsi di Perumda Tirta Bulango. Kamis (09/06/2022).
Salah satu tokoh masyarakat, Niko Ilahude menjelaskan bahwa, banyaknya persoalan keuangan yang melilit Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Bulango saat ditinggal Yusar Laya yang selaku Direktur, dan hal tersebut menjadi perhatian publik belakangan ini.
“Saya berharap, Kejaksaan Tinggi dapat melakukan penyelidikan di Perumda Tirta Bulango berupa penyertaan modal Pemkab Bone Bolango sejak 2011 hingga 2021. Karena, kurang lebih Rp 43 miliar dari jumlah keseluruhan tersebut diduga ada sekitar Rp 28,5 miliar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh Yusar Laya yang saat ini tak diketahui keberadaannya,” ujar Niko.
Tidak hanya itu, dirinya juga menjelaskan bahwa apa yang telah disampaikannya saat acara Forum Demokrasi Gorontalo (FDG), itu bukan hanya cerita saja, tetapi berdasarkan data dan informasi yang akurat. Bahkan, dirinya mengatakan, jika dipertanggungjawabkan secara hukum, dirinya mengaku siap mengungkapkan semuanya di depan APH.
“Jika saya diundang oleh penyidik, maka saya akan ungkap dan buka semuanya. Dan siapa saksinya, siapa yang memberikan informasinya, maka saya akan buka juga,” lanjutnya.
Sementara itu, Jufri Ibrahim yang merupakan salah satu warga di Kecamatan Tilongkabila ini mengatakan, belakangan ini, jelas polemik di perusahaan pengelola air minum Bone Bolango tersebut perlu disikapi oleh APH.
“Persoalan ini memang sudah lama saya dengar. Tapi saat menonton tayangan di Forum Demokrasi Gorontalo (FDG) beberapa waktu lalu, jelas ini merupakan persoalan besar yang patut mendapat perhatian penegak hukum,” kata Jufri Ibrahim, seorang mahasiswa jurusan hukum tersebut.
Tidak hanya itu, hal yang sama juga disampaikan oleh Suwandi Abdul salah satu warga yang tinggal di Kecamatan Kabila. Dirinya juga berharap APH segera memanggil Yusar Laya, selaku mantan Direktur Perumda Tirta Bulango tersebut.
“Yusar Laya kami tau sudah memimpin lama di PDAM Bone Bolango. Perusahaan tidak pernah untung, malah mundur dan meninggalkan persoalan berupa dugaan dana sekitar Rp 28,5 miliar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Untuk itu saya berharap APH segera memanggilnya, jangan sampai dia melarikan diri,” tegas Suwandi.